Bagi beberapa orang, termasuk penulis
secara pribadi, menulis pesan instan, email atau apa saja yang non
formal tidak akan menyenangkan dan kurang mengasyikkan jika tidak
menyertakan emoticon. Emoticon adalah suatu susunan karakter yang
menunjukkan ekspresi seseorang ketika menulis sebuah kalimat, sehingga
komunikasi tekstual dapat menjadi lebih mudah dipahami dan dimengerti
secara emosional. Penggunaan komunikasi grafis emoticon sudah tidak
lepas dari kebiasaan kita mengirim pesan digital. Saat komunikasi teks
dilakukan melalui ponsel, PC atau tablet, emoticon dapat dimasukkan
dalam pembicaraan. Pada bulan ini, emoticon sudah berumur 30 tanun.
Namun dikabarkan bahwa sang pencipta emoticon berpendapat bahwa emoticon
yang ada pada era modern ini merupakan sesuatu yang buruk.
Ekspresi
komunikasi dengan menggunakan emoticon pertama kali diperkenalkan oleh
Professor Scott Fahlman dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh.
Emoticon bermula saat Scott mengirim artikel lewat email pada sebuah
buletin online pada 19 September 1982, pada pukul 11.44 siang waktu
setempat. Dalam surat tersebut, seperti yang dikutip dari The
Independent, Fahlman mengetakan, “Saya mengusulkan urutan karakter
berikut sebagai penanda lelucon : -) bacalah ke samping,” Menurut
Fahlman, tujuannya pada masa itu sangat sederhana. Ia hanya ingin adanya
penanda bagi orang yang menulis lelucon dan hal yang serius pada
postingan di buletin universitasnya. Sebelumnya, sebuah lelucon
seringkali disalahpahami dan ia mencoba untuk menemukan solusi atas
permasalahan komunikasi tekstual ini.
Profesor
Ilmu komputer yang saat ini masih bekerja di Universitas merasa kagum
bahwa emoticon menjadi tenar dan mendunia serta semakin populer. Ia
mengatakan bahwa itu hanyalah sedikit kekonyolan yang disampaikannya
pada sebuah diskusi tentang fisika. Hal ini hanya memerlukan 10 menit
dalam hidupnya dan ia harapkan catatan itu dapat menghibur
teman-temannya. Dan kekonyolan itu seharusnya sudah berakhir. Namun
kenyataannya tidak seperti itu. Emoticon yang diciptakan oleh Scott
tidak membutuhkan waktu lama untuk menyebar ke universitas dan
laboratorium penelitian lain melalui jaringan komputer. Dalam hitungan
enam bulan, emoticon tersebut sudah menyebar ke seluruh dunia.
Varian
emoticon sudah tersedia puluhan versi, terutama yang berwarna kuning
dengan garis-garis yang menunjukkan ekspresi seseorang. Ada juga
emoticon yang memakai kacamata hitam, menangis, mengenakan topi cowboy.
Meskipun emoticon sangat populer, namun Fahlman ternyata tidak begitu
menyukai emoticon yang merupakan hasil modifikasi saat ini. Ia berpikir
bahwa emoticon modifikasi itu buruk dan merusak dalam percobaan
menyampaikan eskpresi dengan cara cerdas seperti menggunakan keyboard
standar. Namun ia mengaku bahwa mungkin pandangannya ini subyektif
karena dia adalah penemu emoticon jenis yang pertama.
Fahlman
mengaku bahwa ia tidak memiliki salinan email yang ia kirim pertama
kali pada saat memperkenalkan guyonan itu. Upaya mengambil salinan
tersebut dari sistem TI milik universitas pun tidak menghasilkan
sesuatu. Kemudian karena pengunaan emoticon ini tumbuh dan semakin
besar, maka upaya untuk mengambil email asli milik Fahlman terus
dilakukan. Pada tahun 2002 lali, ia menggambarkan keadaan yang ada pada
saat itu sebagai bagian dari arkeologi komputer. Lalu seorang insinyur
dari Microsoft berhasil mengambil back up email tersebut dari sebuah
pita komputer, pertama kalinya sejak email ini dikirim, 20 tahun lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar